Namun, suasana berubah tegang ketika Zelensky mempertanyakan kecenderungan Trump, yang memenangkan Pilpres 2024 melawan Kamala Harris, terhadap Rusia dan presidennya, Vladimir Putin. Zelensky merasa curiga karena dalam beberapa pekan terakhir, AS semakin intens menjalin hubungan dengan Rusia.
Pernyataan ini memicu kemarahan Trump dan Wakil Presiden JD Vance, yang langsung meneriaki Zelensky di hadapan para diplomat serta media internasional.
Peristiwa ini tampak tidak masuk akal. Bagaimana mungkin pertemuan resmi dua kepala negara berujung pada kericuhan? Bahkan, Zelensky sampai harus segera meninggalkan AS. Pertengkaran yang disaksikan dunia ini sungguh memalukan dan menjadi preseden baru dalam diplomasi global.
Dari kejadian ini, ada beberapa pelajaran penting bagi Indonesia:
– Pertama, negara harus berhati-hati dalam menerima bantuan dari negara lain tanpa memahami maksud dan tujuannya. Contohnya, bantuan AS untuk Ukraina dalam perang melawan Rusia kini berubah menjadi tuntutan pengembalian dana dari Trump. Ia meminta kompensasi dalam bentuk minyak atau sumber daya lain sebagai balasan atas bantuan yang diberikan selama pemerintahan Joe Biden. Ini menjadi pelajaran agar Indonesia tidak terjebak dalam skema serupa, di mana bantuan berujung pada eksploitasi sumber daya nasional.
– Kedua, Indonesia harus tegas dalam memastikan bahwa setiap bantuan atau dukungan dari luar negeri memiliki dasar hukum yang jelas dan mengikat. Ukraina awalnya mendapat dukungan penuh dari AS dalam menghadapi Rusia, tetapi kini Trump justru meminta negara itu berdamai dengan Rusia.