Akhiran, jejak masuknya Islam ke Tanah Papua menunjukkan proses yang panjang dan multifaktorial berikut ini. Pertama, tradisi Aceh lewat Abdul Ghafar (abad ke‑14–15 M).
Kedua, dakwah sufi dari Yaman oleh Syekh Muaz al‑Qathan (abad ke‑16).
Ketiga, perluasan politik dan syiar oleh Kesultanan Bacan, Ternate, Tidore.
Keempat, dakwah melalui pedagang dari Bugis–Arab.
Kelima, peran kerajaan lokal seperti Salawati, Misool, Kaimana dan lainnya.
Meski mayoritas penduduk Papua hari ini memeluk Kristen, historiografi lokal memperkuat bahwa Islam telah hadir lebih awal di pesisir dan membentuk identitas komunitas Muslim Papuan lewat tali budaya, perkawinan, dan perdagangan lintas Nusantara. ***