“Kami mendapat dukungan penuh dari hakim tinggi dan seluruh aparatur untuk melakukan perubahan yang lebih baik.
Motto kami simpel, bersatu untuk maju. Tapi ada juga dengan motto lain yang kami ambil dari suku kata sunda, yakni sigap, unggul, netral, dedikatif dan akuntabel,” tambah Herri.
Dua model layanan itu menerapkan kondisi saat pandemi, dimana tamu internal dan eksternal harus mandiri melayani diri sendiri namun tetap dipandu oleh petugas khusus secara virtual.
“Jadi apa keperluannya, dicatat, termasuk identitas dicatat di buku tamu elektronik. Jadi semua ter-record, tidak bertemu lagi dengan petugas. Semua melalui sistem.
Dengan kondisi ini kami berharap persepsi PT Bandung untuk berikan layanan terpadu, cepat, bersih, akuntabel akan lebih tercapai,” papar Herri.