Saat ini pun kita butuh pemuda yang siap memahami Islam secara menyeluruh. Agar Islam tidak hanya dipahami sebagai agama kepercayaan semata. Melainkan sistem kehidupan yang setiap ajarannya mesti terejawantahkan di dalam kehidupan sehari-hari.
Imam Syafi’I pernah berkata, “Hayaatu al-fata bil ‘ilmi wa at-tuqa.” (hidupnya seorang pemuda adalah dengan ilmu dan takwa). Ada tiga kata kunci penting yang dapat digali dari ungkapan tersebut, pertama kata dari “pemuda”, yang kedua “ilmu”, dan yang terakhir adalah “takwa”.
Tiga kata kunci ini harus menjadi satu kesatuan yang utuh untuk membangun para pemuda dengan ilmu tinggi yang diiringi dengan ketakwaan, sehingga diharapkan dapat menjadi aset bangsa penggerak ke arah perubahan lebih baik.
Dengan ilmu dan takwa itulah, Rasulullah Saw. berhasil mendidik dan membina para sahabat sebagai pejuang Islam yang tangguh. Di masa Islam, pemuda memainkan peranan penting dalam fondasi peradaban Islam.