TRENGGALEK || Bedanews.com – Setiap motif dan teknik membatik memiliki cerita dan filosofi tersendiri yang mencerminkan kearifan lokal dari daerah asalnya.
Batik di Indonesia saat ini semakin familier dan banyak digunakan oleh masyarakat, tak terkecuali Ketua Persit KCK Koorcab Rem 081 PD V/Brawijaya, Ny. Dhina Rama Pratama.
Kecintaannya terhadap warisan budaya itu, membuatnya semangat untuk mempelajari batik motif bunga kehidupan, khas dari Trenggalek. Motif itu menggambarkan sebuah kehidupan yang lembut dan penuh kedamaian.
Dhina berharap, batik yang merupakan Warisan Budaya bangsa Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO dapat terus dilestarikan sebagai identitas budaya.
“Batik adalah bagian dari identitas budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi. Melestarikan batik berarti juga menjaga tradisi dan sejarah,” kata Ketua Persit saat mempelajari batik di Workshop UD Tiepuk, Ngentrong, Karangan, Trenggalek, Kamis (17/10/2024).
“Melestarikan batik berarti juga menjaga keberagaman budaya dan memperkuat identitas diri sebagai bangsa yang kaya akan warisan budaya,” sambungnya.
Lebih dari itu, sebutnya, melestarikan batik dapat menjadi sarana edukasi bagi generasi muda untuk memahami dan menghargai nilai-nilai budaya lokal agar tidak punah.
Dhina menilai, meski dihadapkan dengan modernisasi, batik memiliki potensi besar untuk mendukung perekonomian lokal dan memperkuat perekonomian nasional.
Tak lupa, Ketua Persit KCK Koorcab Rem 081 juga mengajak agar gemar menggunakan batik dalam kegiatan sehari-hari.
“Memakai batik itu keren, jadi gak ada lagi istilah kuno atau ketinggalan zaman. Apalagi batik sekarang juga telah mendunia,” katanya. (Red).