“Anak muda sekarang ini mendapat tantangan yaitu masuknya budaya-budaya asing. Dengan kegiatan seperti ini bisa menjaga generasi muda kita tidak terpapar oleh budaya-budaya asing tersebut,” ucapnya.
Puluhan peserta mengikuti Pasanggiri Kawih Wanda Anyaran yang memperebutkan Piala Megawati Soekarnoputri kelompok anggana sekar dan rampak sekar.
Sekretaris Sidang Dewan Juri Sony Riza Windiagiri menjelaskan, pasanggiri ini sebuah ajang kontestasi yang digelar oleh Yayasan Cangkurileng dan DPD PDI Perjuangan Jawa Barat yang berharap adanya evaluasi dari setiap daerah yang mengadakan pelatihan-pelatihan sesuai amanat Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan dan harus merawat juga melestarikan budaya.
“Jadi, kegiatan ini salah satu bentuk pelestarian seni dan budaya, utamanya seni kawih. Kawih itu salah satu jenis vokal Sunda yang sebetulnya memang sudah ada sejak dahulu, tapi embel-embel wanda anyaran karena ada nama pencetusnya, yakni Koko Koswara,” terangnya.











