KAB. BANDUNG — Pandemi Covod 19 telah merenggut kebebasan beraktivitas, bersilaturahmi, bahkan untuk berkomunikasi pun tak bisa leluasa seperti dahulu karena harus memakai masker. Sehingga keleluasaan kita bagaikan terbentur halangan tak kasat mata.
Dampak lainnya dari pendemi itu selain membatasi ruang gerak, juga telah mempengaruhi perekonomian rakyat Indonesia khususnya di Kabupaten Bandung. Tidak sedikit pelaku usaha mengalami gulung tikar, pekerja menjadi korban PHK, bertambahnya warga miskin baru.
Ironisnya, dikatakan Ketua Umum Paguyubab Badaka, Dariel Fadhlilah Konjala, S.Par.,CGSP (23), bantuan sosial yang peruntukkannya bagi warga miskin kerap tidak tepat sasaran. Dan Bansos itu seolah hanya numpang lewat saja.
“Kita peduli terhadap mereka tapi bukan sebatas kata yang diucapkan, tapi kita berikan mereka bukti, bahwa kita peduli dengan kesusahan mereka,” katanya di Soreang, Senin (6/9/2021).