Selain itu, dirinya mengungkap, jika alokasi pupuk subsidi dikurangi tiap tahun yang membuat komoditas itu sulit diperoleh oleh petani.
“Terkait reforma agraria, memang saat ini pemerintah memiliki program memberikan lahan-lahan kepada rakyat, petani yang berasal dari kawasan yang dikelola oleh Perhutani. Tapi saya melihat masih banyak petani yang belum mendapatkan itu. Dan per hari ini, rata-rata kepemilikan lahan oleh petani itu hanya 0,2-0,5 hektar, sedangkan pengusaha sawit, pengusaha kebun bisa menguasai hingga ratusan ribu hektar walaupun dalam bentuk HGU,” paparnya.
Berdasarkan apa yang dijawab oleh calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD dalam debat hari ini, harus ada perbaikan data guna menuntaskan persoalan tersebut.
Peraturan perundang-undangan terkait persoalan yang diangkat dalam debat, diutarakan Ono, sudah ada, hanya saja pemerintah belum berani mengeksekusinya secara penuh.












