Dan para kritikus tersebut, sebagai kelompok aktivis yang sosok-sosoknya adalah Rizal Fadilah, Azam Khan, Muslim Arbi dan Taufik Bahauddin, senior aktivis Eggi Sujana, Ustad Noval dan orang-orang pendukung mereka yang tak boleh dilupakan, karena tanpa ada kata “dibelakang”, maka tak ada kalimat, “didepan”. Diantaranya Arvid Saktyo, Kurnia, termasuk yang lebih eksis dibelakang layar Hasibuan Johnson, Firly, Fitroh, Ratih, Nasution Rizky dan selebihnya para anggota lainnya
Maka idealnya gerak rutinitas giat juang perlawanan dan ketokohan mereka yang mudah dikenali, disebabkan aktivitas mereka sangat eksis dan menonjol, karena berupa pergerakan segelintir orang dalam ruang besar. Mereka para pejuang sejatinya juga dalam makna filosofis atau substantif sebagai budayawan atau pejuang peradaban yang ingin meluruskan mental miring dan menambal mental bocor agar berakhlak mulia melalui revolusi akhlak.