“Saya turut prihatin atas nasib para nelayan di Kuala Peudawa Puntong Teupin Nyaring,” ungkap Pawang Jamok sapaan dari Abdul Hadi kepada awak media, Selasa (17/3/2020).

Pawang Jamok menyebutkan, kapal-kapal kecil tidak bisa bersandar di dermaga Nusantara Idi, karena disana khusus kapal-kapal besar. Selain itu rumpon-rumpon Ikan milik nelayan yang terbuat dari daun kelapa dan terpasang di laut sebelumnya, juga telah hilang, termasuk Jaring Ikan atau alat tangkap milik para nelayan.
“Persoalan yang dialami oleh para nelayan disini cukup kompleks sekali, termasuk kedangkalan Kuala juga,” kata Pawang Jamok.
Untuk itu Pawang Jamok berharap kepada Pemerintah baik dari Kabupaten maupun provinsi, kiranya jangan pernah menghambat bantuan untuk nelayan kecil disini, dimana sekitar 1.500 Kepala Keluarga yang berasal Kuala Peudawa Puntong, Seuneubok Rambong, Matang Rayeuk, Matang Bungong termasuk juga Titi Baro, selalu mengharap cari rejeki dilaut melalui kuala ini. (T Saiful)