Dimana dari 8 PD yang memiliki lembaga pendidikan Al-Washliyah di Jawa Barat maka dipilih 4 untuk mewakili menjadi formatur.
Di tengah-tengah pembahasan tiba-tiba seorang peserta yang mengaku berasal dari unsur Pinpiman Besar (PB) melontarkan pernyataan bahwa “ Kota Tasikmalaya adalah lembaga pendidikan yang tidak taat pada sistem pendidikan Al-Washliyah”.
Saat dikonfirmasi Fakhrurozi sebagai pimpinan PD Al Washliyah Kota Tasikmalaya menduga insiden tersebut terjadi lantaran adanya intervensi PB terhadap pelaksanaan muswil Al Washliyah Jawa Barat.
Hal itu, kata dia, karena adanya pernyataan unsur PB yang menyatakan tendensius dalam menali PD-PD yg akan menjadi perwakilan Formatur dari unsur PD.
“Disamping itu adanya intervensi PB pada Muswil nampak pada lahirnya utusan delegasi unsur PB sebegai peserta muswil padahal yang bersangkutan tidak ada dalam SK PB, ujar H. Fahru.