KAB. BANDUNG || bedanews.com — Merasa prihatin dengan keadaan saat ini, purnawirawan TNI Angkatan Darat yang juga merupakan tokoh masyarakat Soreang, H. Yusuf Hidayat, melalui konsep “Moal Ngabulatuk tanpa Bentuk” (tidak akan banyak bicara tanpa bukti nyata), berkeinginan mengabdikan dirinya kepada masyarakat.
Ia menggambarkan permasalahan sosial dan perekonomian yang saat ini belum stabil, sehingga tanpa terasa berdampak pada masyarakat yang seolah-olah bergantung pada bantuan dari pemerintah, baik itu, provinsi, bahkan daerah.
Jelas keadaan ini, menurutnya, perlu segera dilakukan sikap tegas. Jangan sampai bantuan yang diterima masyarakat menjadikannya sebuah habit (ketergantungan) yang beroroentasi pada kemalasan karena terus mengharapkan bantuan.
“Bantuan itu tidak akan menimbulkan kemandirian bagi masyarakat, sebab bantuan yang diterima lebih bersifat konsumtif yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makan saja,” katanya melalui telepon, Rabu 29 Juni 2022.
Dengan mengusung tema moal ngabulatuk tanpa bentuk, ia meyakini masyarakat bisa menentukan untuk memilih mana yang baik walau pun bukan yang terbaik. Dengan harapan, kelak yang dipilihnya bisa menjadi mengayominya dengan baik melalui kerja nyata.
Untuk itu ia mengimbau kepada masyarakat, tahun 2024 sebentar lagi akan terjelang. Berbagai janji akan berhamburan bagaikan derasnya air hujan. Setelah kemarau datang, adakah yang dipilihnya bisa peduli dengan pemilihnya, “Hal inilah yang harus kita benahi agar jangan kita salah memilih,” pungkas dia.***