Bila para sumber pengetahuan konvensional tidak memiliki pembeda dengan AI, maka lambat laun para pencari informasi tidak akan mengandalkan mereka lagi. Para pencari ilmu itu pasti akan beralih ke mesin-mesin penyedia ilmu. Kalau sudah begini, maka para sumber pengetahuan konvensional tersebut tidak memiliki wibawa lagi.
Apa pembeda tersebut? Para sumber pengetahuan konvensional harus memposisikan diri bukan saja sebagai agent of knowledge transfer, tetapi juga sebagai agent of value transfer. Ya, agen transfer nilai. Bukan saja menyampaikan pengetahuan, tetapi juga bagaimana pengetahuan tersebut menjadi nilai-nilai kehidupan. Ini barangkali sisi yang dapat diandalkan dan tidak dimiliki oleh AI.
Dalam bahasa agama, nilai itu dinamakan akhlak mulia. Kedisiplinan, kejujuran, kesabaran, ketangguhan menghadapi masalah, toleran dengan perbedaan, dan lainnya adalah nilai-nilai yang dapat diandalkan oleh para pencari ilmu dari para guru, dosen, ustad, dan lainnya.