Menurut Letkol Slamet, TMMD tak hanya fokus pada pembangunan fisik dan nonfisik, tapi juga memberi ruang bagi kegiatan berbasis ekologi yang memberi dampak langsung terhadap ekosistem lokal. “Seringkali kita hanya mengambil dari alam tanpa memikirkan dampaknya. Melalui aksi ini, kita belajar untuk menyeimbangkan: memanfaatkan, menjaga, dan memulihkan,” ujarnya.
Penanaman pohon keras ini, meski tampak kecil dalam skala luas, diyakini akan memberi dampak jangka panjang meningkatkan kualitas udara, menjaga kestabilan tanah, dan memperkuat cadangan air tanah.
Warga Kampung Pigapu menyambut positif kegiatan tersebut, melihatnya sebagai bukti nyata kepedulian TNI terhadap keberlangsungan hidup di wilayah mereka yang rentan terhadap perubahan iklim dan penggundulan hutan. (*)