Saya belum pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dua bulan berturut-turut selain di bulan Sya’ban dan Ramadhan.” (HR. An Nasa’i, 1078, Abu Daud, 2056, At Turmudzi, 2176).
“Bahwa Nabi SAW belum pernah puasa satu bulan penuh selain Sya’ban, kemudian beliau sambung dengan Ramadhan.” (H.R. An Nasa’i, 1273).
Dari semua keterangan hadits-hadits di atas dapat disimpulkan: (1) sangat baik melaksanakan puasa sunnah sebanyak-banyaknya di bulan Sya’ban, tetapi tidak sebulan penuh (2) melaksanakan puasa sunnah di bulan Sya’ban secara penuh dan disambung dengan Ramadhan. (3) bagi mereka yang belum merutinkan puasa sunnah di bulan Sya’ban hendaklah menghindari puasa-puasa sunnah satu atau dua hari menjelang memasuki Ramadhan.
Ketiga, pada bulan Syaban terdapat malam nisfu Syaban, yaitu malam 15 Syaban yang tahun ini bertepatan dengan 14 Februari 2025. Keistimewaan utama bulan Syaban terletak pada pertengahannya atau disebut sebagai Nisfu Sya’ban. Secara harfiah istilah Nisfu Syaban berarti hari atau malam pertengahan bulan Syaban atau tanggal 15 Syaban. Pada bulan ini umat muslim dapat memanfaatkannya dengan sebaik-baik mungkin. Hal yang dapat dilakukan di bulan tersebut adalah berpuasa di hari Nisfu Syaban dan memperbanyak shalat di malam harinya. Terkait hal tersebut telah diriwayatkan dalam hadis yang Sahih: