Pilar ketiga: Ikhtiar yang Nyata – Hasil Sebanding dengan Usaha; Al-Qur’an menegaskan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya (QS. An-Najm: 39). Artinya, rezeki, ilmu, bahkan kedudukan adalah buah dari ikhtiar nyata. Tidak ada keberhasilan tanpa usaha sungguh-sungguh. Rasulullah ﷺ juga menegaskan dalam hadis: “Ikatanlah (untamu) lalu bertawakallah.” (HR. Tirmidzi).
Hadis ini mengajarkan bahwa ikhtiar adalah syarat mutlak sebelum tawakal. Keras berusaha berarti mengerahkan segenap potensi, bekerja sepenuh hati, dan tidak cepat menyerah. Sedangkan ikhlas menerima berarti menyadari bahwa hasil usaha tidak selalu sesuai harapan, tetapi tetap menjadi kebaikan dari Allah.
Dalam dunia pendidikan misalnya, seorang guru yang mendidik sepenuh hati telah menunaikan ikhtiarnya. Apapun balasan dari murid, baik berupa ilmu yang diamalkan maupun penghargaan yang diberikan, itu adalah konsekuensi dari usaha tulusnya.