Prilar Kedua: Tawakal yang Mendalam – Menyerahkan Hasil kepada Allah; Tawakal bukan berarti pasrah tanpa usaha, melainkan usaha keras yang diakhiri dengan penyerahan penuh kepada Allah. Dalam hidup, manusia dituntut untuk berjuang maksimal, namun hasil akhirnya adalah rahasia Allah. Dengan tawakal, hati menjadi tenang menerima apapun ketetapan-Nya. Rasulullah ﷺ bersabda: “Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya kalian diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki; ia pergi pagi dalam keadaan lapar dan pulang sore dalam keadaan kenyang.” (HR. Tirmidzi).
Hadis ini menunjukkan keseimbangan: burung berusaha mencari makan, tetapi hatinya tetap bertawakal. Inilah inti dari keras berusaha, ikhlas menerima. Tawakal mendalam membuat seorang mukmin tidak putus asa saat gagal dan tidak sombong ketika berhasil. Hasil apapun yang terjadi akan diterima dengan syukur, karena ia yakin Allah lebih mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya.