Oleh : A.Rusdiana
Hidup merupakan perpaduan antara usaha dan menerima. Kita seringkali menghadapi situasi yang membuat hati gundah karena usaha yang belum membuahkan hasil, cobaan yang datang bertubi-tubi, atau masa depan yang terasa tidak pasti. Dalam menghadapi keadaan-keadaan seperti ini, Islam mengajarkan kita tentang tenang dalam takdir serta teguh dalam ikhtiar. Tenang dalam takdir tidak berarti menyerah dan tidak melakukan apa-apa, tetapi meyakini bahwa segala sesuatu terjadi sesuai dengan ketentuan Allah SWT. Namun tenang dalam menerima takdir harus diiringi dengan sikap yang teguh dalam berikhtiar, karena ia akan menjadi bukti bahwa kita tidak hanya berpangku tangan menunggu takdir, tetapi berusaha untuk meraih yang terbaik.
Dengan prinsif “Keras Berusaha, Ikhlas Menerima”. Hidup seorang mukmin tidak lepas dari ikhtiar yang sungguh-sungguh dan tawakal yang mendalam dan perubahan dimulai dari diri sendiri. Tiga hal ini ibarat dua sisi mata uang: ikhtiar tanpa tawakal melahirkan kegelisahan, sedangkan tawakal tanpa ikhtiar melahirkan kelemahan. Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an: