Oleh : Ahmad Rusdiana
Hari Guru Nasional (HGN) 2023, yang jatuh pada Sabtu, 25 November, menandai momen penting dalam menghargai peran luar biasa para pendidik di Indonesia. Sejak Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 memperkenalkan perayaan ini, HGN telah menjadi wadah untuk memahami, mengapresiasi, dan merayakan kontribusi guru dalam membentuk masa depan bangsa. Penting untuk mencermati tema resmi HGN 2023, yang diumumkan melalui Surat Edaran Nomor SE.28 Tahun 2023 oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Dengan tema “Guru Pembelajar, Bahagia Mengajar,” tema ini bukan hanya sebuah rangkaian kata, tetapi sebuah panggilan mendalam untuk merenung tentang esensi pendidikan dan peran guru sebagai pembelajar dan penyemangat kebahagiaan dalam proses pengajaran.
Pertama: Tema “Guru Pembelajar, Bahagia Mengajar,” ini memancarkan pesan yang lebih dari sekadar estetika kata-kata. Ini membuka pintu wawasan terhadap evolusi peran guru dari sekadar pemberi pengetahuan menjadi fasilitator pembelajaran yang mendorong kebahagiaan di kelas. Guru bukan hanya penyampai informasi, tetapi juga pencipta ruang belajar yang dinamis, memberikan siswa kesempatan untuk mengeksplorasi, berpikir kritis, dan tumbuh secara holistik. Melihat panduan pelaksanaan Upacara Bendera Peringatan Hari Guru 2023 yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama, tema ini merangkum semangat yang ingin ditonjolkan dalam perayaan tersebut. Upacara bendera yang akan dilaksanakan serentak pada tanggal 25 November 2023 akan menjadi momentum untuk memahami dan menginternalisasi makna “Guru Pembelajar, Bahagia Mengajar.”
Kedua: Guru Pembelajar adalah konsep yang menarik perhatian pada pentingnya guru sebagai individu yang terus belajar dan berkembang. Pendidikan bukanlah tujuan akhir, melainkan perjalanan tanpa akhir untuk meningkatkan diri. Guru yang terbuka terhadap pengetahuan baru, teknologi, dan metode pengajaran inovatif menciptakan lingkungan yang merangsang rasa ingin tahu dan semangat belajar di antara siswa.
Ketiga: Bahagia Mengajar adalah cermin dari kegembiraan yang dihasilkan dari proses pengajaran yang bermakna. Keterlibatan emosional guru dalam pendidikan menciptakan iklim belajar yang positif. Guru yang membawa sukacita dalam pengajaran mereka tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga menginspirasi, memotivasi, dan menciptakan hubungan yang kuat dengan siswa. Perlu dipahami bahwa kebahagiaan dalam konteks ini bukanlah sekadar tawa dan senyuman, tetapi merupakan hasil dari pemahaman mendalam tentang tanggung jawab dan dampak sosial guru. Guru yang bahagia mengajar bukan hanya menciptakan pembelajaran yang menyenangkan tetapi juga membentuk karakter siswa, mengarah pada pertumbuhan pribadi yang berkelanjutan.
Mendalaminya tema ini juga berarti melihat bagaimana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersinergi dengan Kementerian Agama untuk merancang panduan pelaksanaan upacara. Kerjasama lintas sektoral ini mencerminkan kebutuhan untuk pendekatan holistik dalam pendidikan. Pembelajaran tidak hanya terbatas pada ranah akademis tetapi juga mencakup nilai-nilai moral dan spiritual yang ditanamkan oleh Kementerian Agama.
Dalam menyikapi tema “Guru Pembelajar, Bahagia Mengajar,” penting untuk melihat implementasinya di lapangan. Bagaimana guru-guru di seluruh negeri mengadaptasi konsep ini dalam praktik sehari-hari mereka? Apakah metode pengajaran yang diaplikasikan mencerminkan semangat belajar yang berkelanjutan dan kebahagiaan dalam proses pembelajaran? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi landasan untuk mendukung, memotivasi, dan memberikan apresiasi kepada para guru di Indonesia. Dengan menggali kedalaman tema ini, kita dapat menghasilkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang peran guru sebagai pembelajar dan pembawa kebahagiaan dalam mengantar generasi penerus ke masa depan.
Dalam rangka memeriahkan Hari Guru Nasional 2023, mari kita merenung bersama tentang bagaimana kita dapat lebih mendukung para guru dalam peran mereka sebagai pembelajar dan pengajar yang membawa kebahagiaan. Tema “Guru Pembelajar, Bahagia Mengajar” bukan hanya kata-kata, tetapi undangan untuk bersama-sama menciptakan pendidikan yang bermakna dan membentuk masa depan yang cerah untuk bangsa ini.
PENULIS
*Adalah Guru Besar, Pakar dan motivator Pendidikan Indonesia.