Oleh: Ahmad Rusdiana
Paham radikalisme dikalangan umat Islam seringkali disamakan dengan paham keagamaan padahal berbeda konteks dan tujuan dari apa yang diajarkan islam, pencetus radikalisme lahir dari berbagai kontigensi, mulai dari permasalahan ekonomi, kondisi politik, ketidakadlian sosial dan hukum dan isu marjinal pada kehidupan masyarakat. Pola organisasi paham radikal bervariatif mulai dari gerakan ideologi moral hingga bergaya militer militan. Organisasi ini memiliki tujuan, tetapi yang menjadi penyamaan tujuan adalah mengganti kekuasaan negara dengan cara menggulingkan pemerintahan dan politik yang sah.
Kegagalan Marxisme ketika berpartisipasi dalam perjuangan politik didunia Islam turut mendorong munculnya radikalisme dalam dunia Islam. Marxisme telah memberikan kontribusi dalam sektor industrialisasi dan gerakan-gerakan ancaman beberapa negara muslim dari kolonialisme (Hanafi 2000). Namun, Marxisme memiliki keterbatasan yang tidak mampu menyentuh hati masyarakat dan terlanjur diaplikasikan tanpa proses adaptasi dengan lingkungan masyarakat Muslim. Model kolonialisme baru dan agresi negara barat disejumlah negara Muslim ikut menjadi faktor eksternal bagi munculnya kembali radikalisme diera milenium. Kalangan Islam yang merasa terancam oleh ekspansi militer asing seperti zionisme dan gaya kolonialisme baru merasa perlu melakukan perlawanan dengan bermodalkan semangatperjuangan jihad yang diambil dari tradisi pemikiran Islam (Masduki 2013).
Apa Itu Radikalisme?
Radikalisme adalah paham yang dibuat oleh sekelompok orang yang menginginkan perubahan atau pembaharuan tatanan sosial dan politik secara drastis dengan menggunakan cara kekerasan (Ariwidodo, 2017). Radikalisme menurut Kartodirdjo (1985) dimaknai berbeda diantara kelompok kepentingan. Dalam lingkup keagamaan, radikalisme merupakan gerakan keagamaan yang berusaha merombak secara total tatanan sosial dan politik yang ada dengan jalan menggunakan kekerasan. Kelompok Studi ilmu sosial mengkaitkan radikalisme sebagai pandangan yang ingin melakukan perubahan yang mendasar sesuai dengan interpretasinya terhadap realitas sosial atau ideologi yang dianutnya (Rubaidi 2007) (Hasani & Napospos 2010).
Hafid (2020) menjelaskan bahwa esensi Gerakan radikalime, antara lain:
- Gerakan radikalisme adalah sikap atau semangat yang membawa pada tindakan bertujuan mengambil dan mengubah tatanan yang mapan dengan menggantinya dengan gagasan atau pemahaman baru.
- Gerakan perubahan kadang disertai dengan tindak kekerasan. Bila dilihat dari pemahaman agama, gerakan radikalisme agama dapat dimaknai sebagai gerakan berpandangan kolot dan jumud serta aturan kaku, menggunakan kekerasan atau memaksakan pendapat tentang pandangan keagamaan,
- Kaum Radikalisme menganggap hanya pemahaman agamanya saja yang benar dan paling sesuai dengan Al-Qur’an dan hadis.
Ciri Radikalisme
Kelompok radikal memiliki ciri yang hampir sama dalam berhubungan dengan lingkungannya maupun dengan diri sendiri, disebutkan oleh Masduki (2013) antara lain:
- Mengklaim kebenaran tunggal dan memperkirakan kelompok lain yang tidak dapat dipisahkan.
- Mempersulit tata cara Islam yang dianut, bahwa sejatinya ajaran Islam bersifat samhah atau toleran dengan menganggap perilaku, hukum dan ibadah.
- Bersikap berlebihan dalam menjalankan ritual agama yang tidak pada tempatnya.
- Mutlak dalam berinteraksi, keras dalam berbicara terutama terkait apa yang diyakininya dan emosional dalam berdakwah atau menyampaikan pendapat.
Penyebab Kemunculan Radikalisme
Al-Qardawi (1986), menjelaskan munculnya radikalisme atau gerakan “ al-tatharruf ” disebabkan oleh:
- Pengetahuan agama yang sebagian bahkan melalui proses pembelajaran yang doktriner pada kalangan pelajar atau mahasiswa dari sekolah atau perguruan tinggi berlatar belakang umum;
- Literal dalam memahami konsep agama sehingga kalangan radikal hanya memahami Islam dari perspektif subjektif saja tetapi dan minim wawasan tentang esensi agama;
- Berlebihan dalam mengharamkan banyak hal yang memberatkan umat
- Lemah dalam wawasan sejarah dan sosiologi sehingga fatwa paham radikal sering bertentangan dengan kemaslahatan umat, akal sehat, dan semangat zaman
- Radikalisme muncul sebagai reaksi terhadap bentuk yang dianggap radikalisme yang lain seperti sikap radikal kaum sekular yang menolak agama.
- Perlawanan terhadap ketidakadilan perlakuan sosial, ekonomi, hukum dan politik ditengah masyarakat.
- Radikalisme muncul dari respon rasa frustasi dan pemberontakan terhadap ketidakadilan sosial yang disebabkan oleh lemah dan mandulnya kinerja lembaga hukum.
Kegagalan pemerintah dalam menegakkan keadilan akhirnya direspon oleh kalangan radikal dengan penerapan syari’at Islam. Dengan harapan, bila menerapkan aturan syari’at kelompok yang merasa terzalimi ini akan mampu menegakkan keadilan, namun tuntutan penerapan syariah pasti diabaikan oleh negara terutama karena tidak sesuai dengan paham bernegara, sehingga mereka frustasi dan akhirnya memilih cara kekerasan dalam menyampaikan tujuannya.
Penulis:
Ahmad Rusdiana, Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti, Pengampu mata kuliah manajemen Kewirausahaan pendidikan; Penulis buku: Kewirausahaan Teori dan Praktek; Manajemen. Manajemen Kewirausahaan Pendidikan; Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendidik, Peneliti, dan Pengabdi; Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al Misbah Cipadung Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 70 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket AB C. Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan. Kabupaten Panawangan. Ciamis Jawa Barat. Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di akses melalui: (1) http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. (2) https://www.google.com/search? q=buku+a. rusdiana+shopee&sumber (3) https://play. google.com/store/books/author?id.