CIMAHI, BEDAnews
Ditengah lajunya proses pelaksanaan pembangunan yang dilakukan pemerintah, ternyata masih banyak anak terlantar, ujung-ujungnya mereka mencari kebahagiaan dengan caranya sendiri. Seperi Alex dab Bejo, yang tiap hari mempertahankan hiupnya dengan cara mengelandang di jalanan.
Saat ditemui di bawah play over Cimindi, jalan Amir Machmud Cimahi, Alex (14) bercerita, setiap hari untuk mempertahankan hidupnya, dia bersama teman-temannya mencari uang dengan cara ngamen di angkot atau bis, kalau malam hari tidur dimanapun jadi, yang terpenting perut tidak lapar.
“Saya sudah terbiasa tidur dimana saja, karena sejak lama sudah tidak tinggal dengan orang tua, ya, ketika saya tiba disuatu tempat langsung tidur saja, bagi kami yang penting perut tidak lapar,” katanya dengan nada parau, Kamis (7/2).
Alex mengaku, sejak kecil tidak tahu siapa orang tuanya, meskipun ada yang bilang ibunya berasal dar Garut dan bapaknya dari Medan. Sejak kecil dia mengaku tak pernah merasakan kebahagiaan, karenanya dengan cara ‘ngelem’ kebahagiaan itu dia dapatkan. Bahkan sejak kecil dia mengaku tak tahu tidak pernah mengerti apa artinya lebaran, yang penting setiap hari cari uang buat beli makan, rokok dan kalau ada buat ‘ngelem’.
Dia mengaku, ada cara baru supaya kebahagiaan dengan ‘ngelem’ lebih terasa, caranya dengan memasukkan lem kedalam kantong plastik, karena aromanya akan lebih kencang dibandingkan dengan mencipu dari kaleng. Lem yang ditumpahkan kedalam plastik, kemudian ditiup dan ditekan plastiknya supaya lebih kuat aromanya. "jika menghirup lem dalam kaleng, sudah di buka dan ditutup kadang susah karena ngunci tertekan," kata dia dengan bahasa melantur.
Hal yang sama, diakui Bejo (24). Sambil bermain gitar, dia mengaku sudah lama hidup menggelandang di jalanan. Dia mengaku lebih dari lima kali tertangkap operasi Satpol PP, tapi tidak disakiti sama petugas, paling dikasih makan dan disuruh pulang lagi.
“Beberapa kali tertangkap ya saya dikasih makan sama petugas, terus disuruh pulang lagi, padahal sayakan tidak punya rumah, ya kembali lagi kejalan dan tidur dimana saja,“ ucap bejo sambil terkekeh.
Bejo menyebutkan, ada 20 anak yang biasa berkumpul, mengamen dan ‘ngelem’ di Kota Cimahi ini. Ngelem bagi Bejo dan kawan-kawan sudah menjadikan kebutuhan sehari-hari, sehingga jika sehari tak ngelem perasaan jadi tak enak. “Kami punya base camp untuk ngumpul berbagi cerirta, berbagi kebahagiaan," pungkas Bejo sambil sempoyongan. (Bubun M)