Garut, BEDAnews
Tiga langkah agar remaja terbebas dari Narkoba khususnya di kabupaten Garut umumnya secara Nasional, yaitu lingkungan keluarga harus memberikan kasih sayang kepada anaknya, sekolah harus memberikan informasi akan bahaya narkoba, dan lingkungan masyarakat bersikap tegas serta konsisten dalam upaya pencegahan bahaya narkoba.
Pada dasarnya, penyebab seseorang mengkonsumsi narkoba, itu bukan hanya keinginannya sendiri, namun factor lingkunganlah sekitar. Dan jika seseorang terjebak kedalam dunia narkoba, itu akan memburamkan masa depan diri sendiri, keluarga, Masyarakat dan Bangsa, demikian dikatakan kepala BNN Kabupaten Garut Agus Juanda, SH., M.Si., kepada Bedanews.com, Senin (8/4).
Menurut logika kata Agus, remaja yang menyalahgunakan narkoba sudah menjadi generasi yang rusak dan sulit dibenahi. Tubuh yang sudah kecanduan narkoba, tidak fresh bahkan segala kehidupanya akan malas tidak mau membantu pekerjaan orang tua, dan mentalnya dikotori oleh niat buruk bagaimana agar mereka mendapatkan barang yang sudah membuatnya kecanduan.
Menurut karakteristik remaja-remaja yang terjebak kedalam dunia narkoba yaitu remaja yang bermasalah, dalam arti memiliki beban mental dan kejiwaan yang menurut mereka sangat berat dan sulit untuk dihadapinya.
Biasanya masalah-masalah yang dihadapi remaja sehingga terjebak kedalam dunia Narkoba, sering dimarahi orangtua, tidak disukai lingkungan, merasa bersalah bila orangtuanya bercerai, tidak mendapat kasih sayang, prestasi belajarnya jelek, merasa diremehkan yang membuat sakit hati, dan hal-hal lainya. Sehingga, mereka rapuh dan terjebak kedalam lingkaran yang menghancurkan.
Adapun untuk membangun remaja yang jauh dari narkoba, diantaranya lingkungan keluargalah yang berkewajiban untuk memberikan kasih sayang yang cukup terhadap remajanya. Orang tua jangan asal marah dan pukul apabila anaknya melalukan kesalahan baik perkataan, sikap maupun perbuatan (cara bertindak).
Dilingkungan sekolah, pihak sekolah berkewajiban untuk memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang narkoba sebagai bentuk antisipasi melalui informasi akan bahaya narkoba dan perlunya mengembangkan kegiatan yang berhubungan dengan penanggulangan bahaya narkoba.
Sehingga, pihak sekolah perlu berupaya keras “mensterilkan” lingkungan sekolah dari peredaran penyalah gunaan narkoba dan tidak membolehkan sembarang orang memasuki lingkungan sekolah tanpa ada kepentingan yang jelas, dan mencurigakan.
Selain itu kata Agus, lingkungan masyarakat, tokoh agama, perangkat pemerintah disemua tingkatan mulai dari Presiden, Gubernur, Bupati, camat, Lurah, Rw hingga Rt, perlunya bersikap tegas secara konsisten terhadap upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba dilingkungannya yang didukung penuh oleh pihak keamanan dan kepolisian. Langkah-langkah tersebut sebuah langkah yang formal serta normative yang layak untuk diimplementasikan.
Yang jelas kata Agus, salah satu langkah untuk menghindari bahaya narkoba, yaitu jangan pernah mencoba walaupun untuk iseng atau untuk alasan lain, dan pilih pergaulan yang sehat dan aman, tutur Agus. (Sighar)