Di ruang yang sama Peneliti muda Indonesian Politics Research and Consulting (IPRC) Indra Purnama membeberkan motif ancaman digital siber antara lain ekonomi, politik, hingga eksistensi.
“Bakal memunculkan potensi masalah seperti peretasan, kebocoran data, berita hoax, serangan siber, dan transaksi illegal memunculkan pertanyaan sudah sesiap apa Indonesia memasuki era siber saat ini,”ungkap dia.
Indra mengungkapkan, adanya internet, pola-pola kegiatan tak lagi seperti dulu yang mengandalkan administrasi serba tradisional.
Dengan internet, pergeseran hampir merambah ke semua sektor, mulai ekonomi, budaya, politik, sosial, agama, bahkan seksualita.
“Pola kegiatan masyarakat berubah, ekonomi sosial, budaya, politik, agama dan seksual. Aktivitas ekonomi misalnya, jual beli lebih mudah. Pola politik, seperti pilpres, komununikasi politik tak lagi harus tatap muka, bisa dengan daring, video, serangan kampanye politik, dan pengaruhnya sangat besar,” jelasnya.


![{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":["local"],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{"addons":1,"transform":1},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":true,"containsFTESticker":false}](https://bedanews.com/wp-content/uploads/2025/11/Picsart_25-11-26_01-04-45-413.jpg)









