Perjalanan organisasi ini memang penuh liku. Seiring musim berganti dan tahun berlalu, sejak zaman Jepang dan orde baru. Sejak zaman reformasi dan era digital bertalu, sejak Ratno Timur, Yeni Rachman, Gatot Brajamusti, Marcella Zalianty jadi ketua umum atau orang nomor satu, kepengurusan PB PARFI terkesan masih terkotak-kotak belum bersatu. Kehadiran Alicia Djohar sebagai Ketum PB PARFI melalui kongres yang dipercepat dan kongres luar biasa pada 10 Maret 2020 lalu, diharapkan semua bisa bersatu. Tak ada lagi PARFI 56, PARFI Kuningan, atau PARFI versi lainnya yang berseteru. Itulah harapan dan mimpi Alicia Djohar ketua yang baru.
Alicia Djohar, mantan Ratu Kebaya Bogor dan artis kawakan ini begitu terpilih menjadi Ketua PB PARFI pada Kongres Parfi ke-16, langsung bekerja maraton melaksanakan tugas. Sebelum pelantikan semua harus beres, bersih dan tuntas. Diawali dengan pembentukan pengurus yang melibatkan orang muda dan baru maupun pemain lawas. Demi memajukan PARFI ia rela waktu dan tenaganya terkuras. Akhirnya artis kawakan yang membintangi banyak film layar lebar di era 1970 – 1980 an itu pun merasa puas. PB PARFI pimpinannya untuk periode 2020-2025 diakui pemerintah dan dari Kemenkumham telah mendapatkan legalitas.