Arwadi L Buana, Ketua pun tak cerita banyak tentang sejarah Makam Kramat Pulo dikarenakan dirinya tak mengetahui betul kisahnya sehingga di makamkan disini.
“Saya sudah lupa, yang saya ingat menurut cerita orang tua saya makam ini sudah ada sejak awal jaman kerajaan karena ini jalur petilasan Kerajaan Banten ke Kerajaan Cirebon,” ujar Arwadi L Buana mengungkapkan.
Ia menuturkan, selama ini kita rawat dengan dana minim yang didapat dari pada pengunjung yang menyisihkan sebagian rezekinya. Namun kendala yang sedang kita hadapi, adalah Surat pengajuan Makam Keramat Pulo Pamulang menjadi Situs Cagar Budaya sampai saat ini belum terealisasi.
“Ya suratnya sudah kita kirim dan sudah ±1,5 tahun ini belum turun – turun juga nich,” keluhnya.
Ia menceritakan bahwa, situs Kramat Pulo salah satu makam yang mempunyai perjuangan untuk penyebaran Islam di jamannya. Dukungan dan perhatian dari seluruh pihak sangat diharapkan, sehingga ke depan cagar budaya dapat terpelihara dengan baik dan dapat dinikmati anak cucu kita.