Ponorogo – bedanews.com – Kejuaraan bulu tangkis Danrem 081/DSJ Cup siap digelar di Graha Gista Jaya, Ponorogo, pada 27-30 Desember 2023.
Ajang bergengsi pencarian bibit pemain bulu tangkis itu akan mempertandingkan berbagai kelas junior. Mulai dari tunggal putra dan putri usia di bawah 10 tahun, tunggal putra dan putri usia 11-12 tahun, serta tunggal putra dan putri usia 13-14 tahun. Selain kelas junior, juga dipertandingkan kelas ganda putra dewasa yang dibagi 3 kelompok dan kelas veteran dengan usia minimal 50 tahun.
Kapenrem 081/DSJ, Mayor Cpl H. Eko Sudarto mengatakan, kejuaraan itu sebagai bentuk komitmen satuannya untuk ikut andil dalam memajukan dunia olah raga nasional.
“Kami Korem 081/DSJ, khususnya Bapak Danrem (Kolonel Inf H. Sugiyono) sangat support terhadap kemajuan olah raga nasional, salah satunya bulu tangkis,” katanya dalam keterangannya, Jum’at (22/12/2023).
Eko menyebut, melalui kejuaraan itu diharapkan akan dapat melahirkan atau menyaring bibit-bibit pemain bulu tangkis berbakat yang dapat mengembalikan kejayaan bulu tangkis Indonesia.
“Perbulutangkisan kita selama ini sarat akan prestasi. Namun sekarang ini bisa dikatakan pencapaian tersebut agak merosot. Sehingga diharapkan, melalui kejuaraan ini akan lahir pemain berbakat yang mampu melanjutkan prestasi dan tradisi juara yang mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah dunia,” bebernya.
Terlebih menurutnya, bulu tangkis merupakan salah satu olah raga populer di Indonesia yang banyak digemari masyarakat.
“Saya rasa semua menyukai olah raga yang satu ini, dari anak-anak hingga dewasa, bahkan juga orang tua. Euforia olah raga ini sungguh luar biasa sampai ke pelosok desa sekalipun,” ujarnya.
“Berkaca dari kondisi tersebut, maka sangat penting untuk menggelar kejuaraan-kejuaraan seperti ini yang dapat menjadi wadah untuk mengembangkan potensi,” tegasnya.
Sebagai informasi, kejuaraan bulu tangkis Danrem 081/DSJ Cup yang berhadiah total lebih dari Rp 25 juta diikuti oleh para atlet dari Karesidenan Madiun, mulai dari Ponorogo, Madiun, Magetan, Ngawi, Trenggalek. Serta ditambah dari Wonogiri, Jawa Tengah. (Red).