Ironis, kenyataan itu tak membuat penguasa muhasabah. Justru semakin berkelit dengan tingginya harga ketiga pangan tersebut. Dikatakan bahwa lonjakan harga itu karena selain faktor pandemi, juga akibat kelangkaan bahan dan buruknya cuaca (iklim) saat ini yang sudah memasuki musim penghujan. Aneh bukan?
Keanehan itu nyata. Penguasa seolah tak mampu berbuat banyak ketika harga pangan semakin mahal. Hingga rakyat dibuat bingung mencari jawaban atas yang terjadi saat ini. Maka lihatlah, kembali lagi rakyat yang harus menjadi korban atas melambungnya harga komoditas tersebut.
Begitulah nasib yang mendera rakyat negeri ini. Demi memenuhi kebutuhan hidup, tak peduli harga mahal, namun rakyat tetap membelinya. Fakta yang menyedihkan juga adalah para pedagang pun mengalami kerugian diakibatkan merosotnya daya beli masyarakat.