Garut, BEDAnews
Untuk menanggulangi sampah di kabupaten Garut, pihak dinas lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan (LHKP) kabupaten Garut akan selalu melakukan perbaikan-perbaikan terutama pelayanan dan penanggulangan sampah kepada masyarakat.
Hal itu terbukti beberapa waktu lalu sebelum idul fitri sampah sampai H-7, dimana berkat pelayanan yang dilakukan LHK Garut, sampah tidak terlalu menumpuk dan anggaran yang dialokasikan pemerintah daerah untuk menanggulangi sampah di Garut dapat diantisipasi, ujar kepala Dinas LHKP Drs. Mlenik Maumeriadi kepada Bedanews.com, Senin (18/3) diruang kerjanya.
“Kami juga sangat berterimakasih kepada Dinas Pertacip, BPKA, yang secara bersama mengantisipasi sampah di kabupaten Garut. Hal itu dilakukan karena tidak ingin sampah terus bergentayangan dipinggir jalan kearah H-1 dan H+7,” katanya.
Namun yang jadi kendala kata Mlenik adalah soal kendaraan yaitu satu mobil dan 3 motor untuk melakukan penyisiran ini harus menggunakan pertamak yang tidak terjangkau oleh anggaran yang dialokasikannya, karena harga pertamak tiga kali lipat dari premium. Tapi rata-rata untuk angkutan umum tidak ada masalah, hanya tinggal 3 kendaraan motor dan 1 mobil saja yang harus menggunakan pertamax.
“Untuk perubahan kearah yang lebih maksimal pada tahun 2013 nanti adanya penambahan baik dari kendaraan maupun berupa anggaran,” kata Mlenik.
Dalam kesempatan tersebut pihaknya meminta kepada masyarakat agar dalam membuang sampah harus melalui aturan minimal melalui bungkus, jangan sampai dibuang dipinggir jalan seenaknya sampai berserakan. Bahkan kedepannya harus mematuhi jam pembuangan sampah sesuai dengan jadwal.
Yang jelas kata Mlenik, kita akan terus berupaya dengan melakukan kerjasama dengan stakeholders, khususnya dalam menanggulangi soal sampah melalui tim penyapu dilingkungan dinas LHKP, Agar garut jadi kota bersih. (Sighar)