“Dengan adanya AKSI yang saat ini berpusat di Manado dan sedang membangun Wale Kabasaran di Minahasa, mudah-mudahan Kabasaran bisa lebih dikembangkan. Pengalaman saya di dalam setiap acara budaya Minahasa yang saya hadiri, selalu diawali dengan penerimaan tarian Kabasaran, dimanapun,” ujarnya.
Menurutnya, kini tarian Kabasaran sudah semakin dikenal bahwa ini seni budaya milik Minahasa. “Dari warna pakaiannya mungkin orang masih bertanya-tanya, karena menggunakan bulu ayam mirip seperti suku lainnya seperti Dayak atau Nias, tetapi beda, begitupun dengan Cakalele. Dengan adanya AKSI ini, perbedaan itu akan semakin dijelaskan, kita menggunakan nama Kabasaran, sehingga perpaduan antar budaya lintas suku bangsa di Indonesia ini semakin nampak warnanya,” beber mantan Kadiv Humas Polri dan Kapolda Bali serta terakhir menjabat Analis Keimigrasian Ahli Utama Kemenkumham RI.












