“Saya percaya dan yakin seluruh elemen taekwondo setuju untuk perubahan mendasar terkait tata kelola database keanggotaan taekwondo Indonesia ini seperti yang sudah menjadi komitmen bersama saat Rakernas beberapa waktu lalu di Jakarta,” terang Fadjari.
Ditambahkannya, jika pun masih ada yang kurang pas secara teknis dalam penerapan sistem ini, PBTI sangat terbuka untuk berkomunikasi dan mengkomodir berbagai masukan dari para pengprov demi kebaikan tata kelola pelayanan kedepan.
“Segala sesuatunya pasti memerlukan komunikasi yang efektif dan uji coba. Uji coba itu untuk melihat adanya trial and error. Dari sinilah peran, saran dan masukan-masukan konstruktif Pengprov dan elemen taekwondo dibutuhkan. Karena sejatinya, segala upaya dan proses yang dilakukan ini semata-mata bertujuan untuk menghadapi tantangan dan dinamika kemajuan teknologi dan informasi, sekaligus demi kebaikan taekwondo Indonesia kedepan,” terang Noor Fadjari.












