• DISCLAIMER
  • PEDOMAN MEDIA CYBER
  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • Contact Us
Jumat, Oktober 3, 2025
  • Login
Bedanews
Advertisement
  • TNI-POLRI
  • Headline
  • Ragam
  • News
  • Politik
  • Edukasi
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Karya
  • Profil
No Result
View All Result
  • TNI-POLRI
  • Headline
  • Ragam
  • News
  • Politik
  • Edukasi
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Karya
  • Profil
No Result
View All Result
Bedanews
No Result
View All Result

Home » Kurikulum Cinta dan Ekoteologi: Menanamkan Spiritualitas dan Kepedulian Lingkungan Menuju Indonesia Emas 2045

Kurikulum Cinta dan Ekoteologi: Menanamkan Spiritualitas dan Kepedulian Lingkungan Menuju Indonesia Emas 2045

Hargib by Hargib
18 April 2025
in Edukasi
0
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Wawancara Eksklusif dengan: Prof. Dr. H. A. Rusdiana, MM/Pakar Manajemen Pendidikan UIN SGD Bandung-Pendiri/Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Badung & Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Cinyasag-Panawangan Kab. Ciamis-Jawa Barat

Di tengah transformasi pendidikan nasional yang berfokus pada Merdeka Belajar, muncul kekhawatiran akan berkurangnya dimensi kemanusiaan dan spiritual dalam proses pembelajaran. Teknologi berkembang pesat, tetapi empati dan tanggung jawab ekologis semakin tergerus. Di sinilah urgensi kurikulum cinta dan ekoteologi muncul sebagai penyeimbang. Dalam peringatan Dies Natalis ke-57 UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, menekankan bahwa pendidikan harus kembali ke akar kemanusiaan dan spiritualitas. Kurikulum cinta diarahkan untuk menghidupkan kembali nilai kasih terhadap Tuhan, sesama, lingkungan, dan bangsa. Sedangkan ekoteologi menyatukan nilai-nilai teologis dengan kesadaran menjaga alam sebagai bentuk ibadah. Meski Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas, namun integrasi cinta dan ekologi dalam pembelajaran masih bersifat sektoral dan tidak terstruktur nasional. Pelajaran agama masih cenderung normatif, belum menyentuh aspek rasa, cinta, dan tanggung jawab ekologis secara mendalam.

BeritaTerkait

Kesaktian Pancasila di Era Digital: Sejarah, Relevansi, atau Hanya Simbol?

2 Oktober 2025
Kabag Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung Jajang Burhanudin, S.Ag, S.S, M.Hum, saat menerima kunjungan studi dari SMA Islam Albahjah Cianjur, di Aula Fakultas Ushuluddin, Kampus 2,/bedanews.com/istimewa

SMA Islam Albahjah Cianjur Kunjungi UIN SGD, Jajang Burhanudin: Momentum Kolaborasi dan Promosi

1 Oktober 2025
Page 1 of 5
12...5Next
Tags: ekoteologikepedulian lingkunganKurikulum cintaMenuju Indonesia Emas 2045Spiritualitas
Previous Post

Bedil Jepret, Engklek dan Egrang Meriahkan Kegiatan ‘Abdi Nagri Nganjang ka Warga’

Next Post

Tim Gabungan Tutup tambang Ilegal di Cianjur

Related Posts

Edukasi

Kesaktian Pancasila di Era Digital: Sejarah, Relevansi, atau Hanya Simbol?

2 Oktober 2025
Kabag Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung Jajang Burhanudin, S.Ag, S.S, M.Hum, saat menerima kunjungan studi dari SMA Islam Albahjah Cianjur, di Aula Fakultas Ushuluddin, Kampus 2,/bedanews.com/istimewa
Edukasi

SMA Islam Albahjah Cianjur Kunjungi UIN SGD, Jajang Burhanudin: Momentum Kolaborasi dan Promosi

1 Oktober 2025
Edukasi

SPPG Bekerja Tidak Sesuai Standar Diberhentikan

1 Oktober 2025
Edukasi

Hadapi Tantangan Global, Prodi ILMU HADIS UIN Bandung Usung Tiga Isu Strategis

30 September 2025
Edukasi

Anggota MPR RI Lola Nelria Oktavia Sosialisasikan Empat Pilar di Rumah Aspirasi Tasikmalaya

29 September 2025
Edukasi

Film G30S PKI: Edukasi Politik atau Sekadar Ritual Tahunan?

29 September 2025
Next Post

Tim Gabungan Tutup tambang Ilegal di Cianjur

JDIH DPRD Kota Cimahi

LPKL

BEDA Itu pilihan

SERIKAT MEDIA SIBER INDONESIA

MFC - Bedanews.com © 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result

MFC - Bedanews.com © 2021