Aneh juga tindakan KPK ini. Publik bahkan PDIP mencurigai ini tindakan politis. Meski dibantah KPK. Gagal tangkap Masiku kenapa Hasto yang di TSK?
Publik memandang KPK masih tetap seprti dulu. Masih saja di jadikan alat politik untuk tekan lawan oleh kekuatan tertentu.
Apakah KPK masih dikendalikan oleh Jokowi yang sudah tidak berkuasa itu. Setelah PDIP memecat Jokowi-Anak dan Mantunya?
Lalu, dendam ke PDIP dan gunakan KPK untuk TO Hasto? Untuk hancurkan PDIP?
Pertanyaan publik di atas. Wajar saja. Publik tetap anggap kasus tersangka Hasto lebih bermuatan politik di bawah dibanding penegakkan hukum dan pemberantasan korupsi, bukan?
Kalau soal suap dan gratifikais. Dalam besaran jumlahnya. Untuk tegakkan hukum tanpa pandang bulu. Publik menyoal tindakan KPK sampai saat ini belum memprotes hukum laporan Ubaidillah Badrun soal Gratifikasi Gibran dan Kaesang.