“Sesuai dengan visi Indonesia Emas 2045, pemuda dapat menjadi pendorong utama dalam berbagai sektor, seperti ekonomi, pendidikan, sosial, dan politik. Dengan kreativitas, semangat dan tekad, pemuda dapat menggerakkan perubahan positif dalam masyarakat,” kata Ali Sodikin melalui keterangan, Sabtu (2/12).
Ali menegaskan, ketika bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaan 17 Agustus 1945 berpenduduk sekitar 61 juta dan ketika memasuki 100 tahun kemerdekaan, tahun 2045, diprediksi jumlah penduduk mencapai 300 juta lebih, dengan 50-60% di antaranya termasuk usia produktif 15-44 tahun.
Keadaan inilah yang di dalam istilah ekonomi kependudukan disebut dengan jendela demografi yang berdampak pada salah satu dari dua kemungkinan yaitu bonus demografi atau justru sebagai kutukan demografi.