Oleh karena itu, dia menilai penggunaan teknologi ini menjadi tantangan bagi alumni ITB umumnya seluruh masyarakat.
“Teknologi ini memberikan efisiensi di satu sisi. Tapi pada sisi lain, dampaknya mengurangi kebutuhan tenaga kerja. Jadi harus ada diversifikasi keterampilan,” katanya.
Ketua SC Kongres IA-ITB, Tito Kurniadi, menambahkan, dengan sistem i-voting ini semua proses pendataan baik untuk calon kandidat maupun pemilih dilakukan berbasis internet dengan mengakses alamat situs yang telah disediakan panitia.
“Pendaftaran kandidat, pendataan dan verifikasi DPT (alumni) semuanya dilakukan di situ,” katanya.
Dengan hadirnya kemudahan ini, dia mengajak seluruh alumni ITB untuk berperan aktif dalam pemilu ini dengan mendaftarkan diri sebagai calon pemilih melalui situs yang telah disediakan.