Konferensi ini turut dihadiri oleh Rektor Universitas Tanri Abeng, Suyanto; Rektor Universitas LIA, Siti Yulidhar Harunasari; Rektor Universitas Nasional, Amry Bermawi Putera; Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Keuangan, dan SDM Universitas Nasional, Suryono Effendi; Dekan Akademi Pengajian Melayu sekaligus Presidium, Saabzali Musa Kahn; serta para pembicara dan tamu undangan. Hadir mendampingi Menteri Kebudayaan, Direktur Sejarah dan Permuseuman, Agus Mulyana, serta Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII, Lita Rahmiati.
Menutup pidatonya, Menteri Kebudayaan menegaskan kembali bahwa peradaban Melayu merupakan warisan bersama yang harus dipelihara dan dikembangkan untuk keberlanjutan budaya.
“Semoga dari konferensi internasional ini akan lahir berbagai hal yang dapat kita tindak lanjuti bersama kedepannya,” tutupnya. (Red).