“Ini bisa menjadi satu pembahasan di dalam forum ini sebagai momentum untuk menguatkan kembali jalinan semangat kohesi dari bangsa-bangsa serumpun Melayu seluruh dunia. Melalui solidaritas budaya, kita tidak hanya menjaga warisan bersama, tapi juga menghidupkan kerja sama nyata,” tambahnya.
Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Universitas Nasional, Ernawati Sinaga, turut hadir memberikan sambutan menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya konferensi ini. Dirinya berujar bahwa Konferensi Peradaban Melayu Dunia diharapkan dapat melahirkan berbagai kolaborasi dan kerja sama dalam menjaga peradaban Melayu.
“UNAS sangat bangga menjadi tuan rumah konferensi internasional pertama tentang peradaban Melayu dunia. Kami berharap kegiatan ini berkelanjutan setiap tahun dan melahirkan gagasan-gagasan baru, rekomendasi kebijakan, serta langkah nyata dalam menjaga warisan budaya Melayu,” ujarnya.