Selain itu, Riantono juga meminta Diskominfo untuk memanfaatkan cara kolaborasi agar target RPJMD terealisasi dengan baik.
“Menganggarkan pengadaan teknologi memang sesuatu yang mahal, maka perlu hal yang praktis sesuai target RPJMD, maka perlu jalan kolaborasi dengan pemangku atau pakar yang sudah ahli saja. Jika masalah kemacetan masih belum teratasi dengan aplikasi yang kita buat, dan masyarakat pun misal tetap saja melihat jalan alternatif melalui aplikasi Google Maps, mungkin kita bisa kolaborasi dengan itu,” ujar Riantono.
Anggota Komisi A lainnya, Erick Darmadjaya, mengatakan pengembangan teknologi tidak hanya menyiapkan anggaran besar, namun memerlukan kreativitas.
“Tidak hanya menyiapkan anggaran yang besar tapi dibarengi dengan kreativitas, jika 10 tahun lalu sudah mulai TV internet, di kita ini belum ada. Kita bisa memulai dari komunikasi kepada masyarakat dari dinas itu cukup satu pintu, terintegrasi,” kata Erick. *Alief*