Setiap kandidat, lanjutnya, harus memprioritaskan integritas tinggi, menjaga kejujuran, kebebasan dan keadilan, sebagaimana diamanatkan dalam UU Pasal 11 Tahun 2015. Ia juga menegaskan bahwa, tidak boleh ada provokasi atau kompromi yang dapat mencederai proses demokrasi yang sedang berlangsung.
Sebagai penjaga adat, Keiya mengingatkan bahwa kepala-kepala suku di seluruh Papua Tengah tetap akan berperan sebagai “Bapa” bagi semua kandidat gubernur. Mereka memastikan bahwa setiap kandidat dihargai dengan adil, tanpa memihak pada satu pihak dan menghindari segala bentuk perpecahan.
Di akhir pesannya, Kepala Suku Besar Meepago mengajak seluruh masyarakat Papua Tengah untuk selalu berpegang pada hukum kasih Tuhan Yesus Kristus.
Ia mengutip Injil Matius 22:37-40: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. “Nilai kasih inilah yang seharusnya menjadi fondasi utama dalam menjalani kehidupan di Papua, baik dalam proses politik, adat, maupun interaksi sehari-hari,” tuturnya.