Akibatnya, Indonesia perlahan tapi pasti berubah menjadi negara yang menggunakan sistem demokrasi liberal. Sehingga semakin kental dengan sekularisme dan individualisme serta ekonomi yang berwatak kapitalistik.
“Ini adalah paradoksal terbesar dalam ketatanegaraan Indonesia. Kita sebagai bangsa telah terjerembab sangat jauh dalam globalisasi yang predatorik. Sehingga yang terjadi semakin hari, oligarki ekonomi semakin membesar dan menguasai apa saja. Termasuk menguasai cabang-cabang produksi yang penting bagi hajat hidup orang banyak,” ujarnya.
Mereka mulai masuk ke politik dan memaksa kekuasaan berpihak kepada mereka melalui puluhan undang-undang dan peraturan yang berpihak kepada kepentingan mereka.
“Untuk itulah, mari kita hentikan kerusakan yang terjadi. Hentikan ketidakadilan yang melampaui batas. Karena ketidakadilan yang melampaui batas itu telah nyata-nyata membuat jutaan rakyat, sebagai pemilik sah kedaulatan negara ini menjadi sengsara,” tuturnya.