KAB. BANDUNG || bedanews.com — Kemajuan tekhnologi merupakan sarana untuk mempermudah masyarakat untuk melakukan komunikasi berikut informasi yang dibutuhkan, namun dikatakan Ketua Pondok Pasantren Al Madani Madur, H. Osin Permana, dampak dari perkembangannya akan mempengaruhi kehidupan masyarakat secara signifikan.
Salah satunya bisa mengikis kecintaan masyarakat terhadap budayanya sendiri dan lebih menyukai budaya luar yang dipandang menarik, sehingga disebutkan H. Osin, lambat laun prilakunya serta kesehariannya tidak mencerminkan dirinya sendiri. Karena terkontaminasi dengan kebudayaan luar yang dianggapnya begitu menarik.
Hal lainnya yang membuatnya miris, disebutkan Ketua Pontren yang juga Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Bandung, yang bisa menurunkan keimanan dan moral seseorang dengan mengakses pornografi, pornografi, kekerasan, dan akses yang lainnya yang bisa menjerumuskan masyarakat ke arah kemaksiatan.
“Ironisnya, yang mengakses konten tersebut kebanyakan para remaja atau generasi muda penerus bangsa yang sebenarnya membutuhkan bimbingan keimanan agar bisa menjadi generasi yang baik,” katanya melalui telepon, Kamis 26 Januari 2023.
Aksi kekerasan para remaja yang tergabung di geng motor dan bersikap jagoan dengan sengaja membuat keributan karena membekal senjata tajam, tindakan pencabulan, pencurian, perkelahian, “Sungguh semua itu telah menjadi bukti nyata bagi kita semua kalau perkembangan tekhnologi bila tidak digunakan dengan bijak hanya akan merusak kehidupan masyarakat,” tuturnya.
Kemudian hilangnya rasa sosial masyarakat karena merasa cukup dengan ditemani gadget atau komputer membiasakan diri tinggal dirumah, sehingga deikemukakan H. Osin, tidak mengetahui perkembangan disekitarannya, karena putusnya tali silaturahmi yang cenderung berindikasi anti sosial. Padahal yang namanya manusia itu merupakan makhluk sosial, saling membutuhkan baik itu untuk meningkatkan komunikasi harmonis atau berbuat kebajikan terhadap sesamanya.
H. Osin mengutif QS Al Baqarah: 177, yang artinya, “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”
Ia mengimbau untuk terus berdakwah mengajak masyarakat kembali kepada fitrahnya dan mengendalikan kecanduannya terhadap gadget. Pergunakanlah gadget itu secara proporsional saat dibutuhkan, dan perbanyaklah waktu untuk selalu melakukan kebajikan. Dan tingkatkanlah ketaqwaan kita semua dengan berserah diri kepada Alloh SWT,” ujarnya.
Sebelum menutup pembicaraannya, ia mengingatkan kepada para orang tua untuk mengawasi anak-anaknya yang sedang membuka gadget agar tidak kebangblasan. Juga kepada masyarakat lainnya untuk menghindari diri supaya tidak kecanduan gadget, “Manfaatkanlah tekhnologi untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan, jangan menyalahgunakan tekhnologi yang bisa mempengaruhi kehidupan kita,” pungkas H. Osin.***