Saat ini dunia sedang mencari arah. Negara-negara maju pun sedang mengalami krisis makna. Mereka memiliki teknologi, tapi kehilangan makna kemanusiaan. Di sinilah Indonesia bisa mengambil peran—bukan sebagai kekuatan ekonomi dunia semata, tetapi sebagai kekuatan nilai dan inspirasi kemanusiaan. Tentu dengan warisan budaya yang menekankan keseimbangan, keberagaman, dan spiritualitas, Indonesia punya modal untuk menjadi moral voice dalam dunia yang semakin materialistik. Namun ini hanya bisa terjadi jika kita memulai kebangkitan dari dalam—dari kesadaran setiap warga negara, dari keluarga, sekolah, kampus, pesantren, hingga kantor-kantor pemerintahan.
Penutup: Membangun Peradaban Indonesia dengan nilai dan makna
“Kebangkitan sejati bukan sekadar bangkit dari tidur sejarah, tetapi berani menata mimpi peradaban.” Bangkit bukan berarti hanya menoleh ke belakang, tapi membangun visi ke depan. Kita tidak cukup hanya bangga sebagai bangsa besar, tapi harus menjadi bangsa yang membesarkan nilai. Inilah saatnya kita berhenti meniru, dan mulai merumuskan. Bukan hanya menjadi pasar dari globalisasi, tapi penentu arah dari peradaban.