KAB. BANDUNG || bedanews.com — Menanggapi munculnya Human metapneumovirus (HMPV) setelah Corona Virus Disease 2019 (covid 19) yang bisa membuat masyarakat panik di awal tahun 2025, diimbau Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Bandung, H. Asep Ikhsan, agar menyikapinya dengan bijak.
Legislator ramah dan murah senyum yang juga merupakan Ketua Fraksi Demokrat itu, menyebutkan kalau penyebaran hmpv itu nyaris sama dengan covid, untuk penularannya melalui udara. Tentunya untuk menghindari paparannya, salah satunya dengan menerapkan protokol kesehatan, pakai masker, menghindari kerumunan, dan tidak terjadi kontak fisik.
Selanjutnya menjelaskan berdasarkan informasi yang diperolehnya, HMPV adalah virus yang menyebabkan penularan penyakit di bagian saluran pernapasan. Penularan virus HMPV biasanya menimbulkan berbagai gejala, seperti batuk, pilek, hidung tersumbat, serta demam.
” intinya Virus HMPV dapat menyerang siapa saja, tetapi virus HMPV lebih sering terjadi pada bayi, anak di bawah usia 5 tahun, lansia yang memiliki penyakit kronis, serta orang yang memiliki sistem imun yang lemah,” katanya melalui telepon selular, Selasa 14 Januari 2025.
Namun sesuatu yang menjadi pemikirannya, konon HMPV ditemukan pada tahun 2001, jadi sebelum Covid 19, jadi penyebarannya kalau memang sudah terdeteksi sebelumnya seperti terlambat, karena diumumkan di tahun 2025.
Kevenderungan lain dalam penyebarannya, Asep menuturkan, infeksi HMPV di negara sub tropis biasanya meningkat pada musim dingin, seperti yang terjadi di China pada bulan Desember 2024 lalu dengan kasus yang meningkat. Namun, kebanyakan infeksi HMPV bersifat ringan dan dapat sembuh tanpa pengobatan khusus, meskipun pada beberapa kasus, terutama pada orang dengan risiko tinggi, infeksi dapat lebih serius dan memerlukan perawatan medis.
Ia mengharapkan, jika ada warga mengalami gejala yang mengarah pada infeksi HMPV, seperti batuk, demam, atau sesak napas yang tak kunjung membaik, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
“Sebab mencegah selalu lebih baik daripada mengobati, jadi tetaplah waspada dan prioritaskan kesehatan Anda serta orang-orang di sekitar Anda,” tutup Asep.***