KAB. BANDUNG || bedanews.com — Nyeleneh tapi tepat sasaran mengenai kehidupan warganya, seperti dikatakan Camat Margaasih Djoko Mardianto, Jum’at 26 April 2024, itu “Kuya” yang artinya, kelihatan dari luar Kumuh tapi Kaya.
Alasan Djoko, karena sebagian warganya itu dalam mencari kehidupan sehari-harinta dari limbah pelastik. Bahkan ada pula yang mempunyai pabrik pengolahan pelastik.
Jadi kalau masyarakat Kabupaten Bandung membutuhkan pelastik tidak perlu jauh-jauh membeli pelastik ke Bekasi, lanjutnya, di Margaasih ada tersedia.
“Inilah filosopi bagi kita semua, yang kumuh belum tentu miskin, begitu juga dengan warga Margaasih,” katanya usai Solat Jum’at di Al Fathu.
Ketika ditanyakan mengenai pertanian yang diindikasikan aliran airnya terkontaminiasi limbah, ia menuturkan, bisa saja warganya tidak mengetahui bagaimana dampaknya. Sebab selama masih bisa tumbuh dan menghasilkan, warganya masih terus menanam padi.
Bahkan ia menambahkan, sumber air untuk mengairi sawah itu berasal dari Cimahi. Bukan dari Margaasih. Karena kebanyakan warganya hidup dari limbah pelastik bukan menjadi petani. Jadi hanya sedkit lahan pertanian yang tersedia saat ini.
Intinya, Djoko menuturkan, dari limbah pelastik warga Margaasih bisa hidup dan berkembang dengan baik. “Makanya muncul istilah ‘Kuya’ yang menjadi trendy sekarang,” tutup Djoko sambil tersenyum kecil.***