Pengakuan ini memicu pertanyaan dan kebingungan dalam persidangan, terutama terkait hubungan antara “CE” dan petinggi di Kejaksaan Agung
Ketua Majelis Hakim PN Kendari pun kembali bertanya ke terdakwa Amelia Sabara mengenai istilah “Papa”, yang dimaksudkan siapa? Lalu Amelia Sabara menjawab oknum Kejagung.
Kemudian, pertanyaan berikutnya, Ketua Majelis Hakim PN Kendari menanyakan lebih spesifik lagi, bahwa mengapa pakai istilah “Papa”, dan ia menganalogikan panggilan “Papa” hanya mereka yang memiliki hubungan personal baik sebagai anak maupun istri.
Sehingga, Ketua Majelis Hakim PN Kendari memastikan apakah “CE” anak dari oknum Kejagung yang dimaksud? Lagi Amelia menjawab bukan. Lalu apakah, “CE” istri yang bersangkutan? Kembali dijawab Amelia Sabara, bukan. “Papa ini oknum Kejagung,” sebut Amelia Sabara.