JAKARTA || Bedanews.com – Langkah Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk Tim Transformasi Reformasi Polri memicu perdebatan luas di ruang publik.
Keputusan yang diumumkan lebih dulu dibanding rencana reformasi kepolisian yang tengah disiapkan Presiden Prabowo Subianto, ini menimbulkan pertanyaan tentang koordinasi, arah kebijakan dan potensi dinamika politik di baliknya.
Hal tersebut ditegaskan Muslim Arbi, Direktur Gerakan Perubahan Koordinator Indonesia Bersatu, dalam pernyataan kepada wartawan, Selasa (23/9/2025).
Diungkapkannya, sejak gelombang demonstrasi besar pada Agustus 2025 yang menuntut perbaikan kinerja dan akuntabilitas Polri, wacana reformasi kepolisian menguat. Presiden Prabowo bahkan telah mengisyaratkan pembentukan komite reformasi dengan melibatkan unsur sipil, akademisi dan pakar hukum. Di tengah ekspektasi itu, Kapolri tiba-tiba mengumumkan pembentukan Tim Transformasi Reformasi Polri yang sepenuhnya diisi pejabat internal kepolisian.