Selain itu, publik mendesak agar Badan Kehormatan DPR segera memeriksa anggota yang bermasalah. Artinya, dalam kondisi tertentu publik bahkan meminta DPR membuka ruang bagi KPK untuk melakukan pemeriksaan.
Dalam suasana yang tidak menentu, publik dikejutkan oleh keputusan mundur Rahayu Saraswati, anggota DPR dari Fraksi Gerindra sekaligus keponakan Presiden Prabowo Subianto. Apapun alasannya, langkah itu menunjukkan sikap legowo yang patut diteladani dan mendapat apresiasi tinggi.
Keputusan Saraswati, yang juga diizinkan oleh Partai Gerindra, layak menjadi teladan bagi legislator maupun partai lain. Tidak berlebihan jika publik menilai sikap ini sebagai langkah elegan yang mampu menjaga marwah partai dan DPR sekaligus.
Berbeda dengan langkah Saraswati, lima anggota DPR lainnya hanya dinyatakan nonaktif oleh partai masing-masing sejak 1 September 2025. Adies Kadir dinonaktifkan oleh Golkar, Eko Patrio dan Uya Kuya oleh PAN, sedangkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach oleh NasDem.