CIANJUR || Bedanews.com – Pemerintah Desa Bunisari,, Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur dibawah kepemimpinan H. DEDI JUHAERI telah menyelesaikan pembangunan jembatan penghubung dua Desa, yaitu Desa Bunisari dan Desa Ciwalen.
Pembangunan jembatan tersebut seharusnya masuk kedalam anggaran tahun 2025, tetapi karena bersifat urgent demi untuk kepentingan warga, akhirnya pemerintah Desa Bunisari menggunakan anggaran talangan untuk membangun jembatan tersebut yang sebelumnya viral di media sosial.
Kepastian selesainya pembangunan jembatan itu disampaikan langsung Lepala Desa Bunisari dengan didampingi Bhabinkamtibmas Polsek Warungkondang saat dikunjungi para awak crew media.
Dalam kunjungan tersebut, para crew media melihat langsung kondisi jembatan yang selesai dibangun, diketahui pembangunan tersebut menelan anggaran sekitar 50 juta, Jum’at (3/1/2025) pukul 10.00 Wib.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Desa Bunisari, H. DEDI JUHAERI mengatakan bahwa, sebenarnya pembangunan jembatan sudah dianggarkan untuk tahun anggaran tahun 2025, tapi karena ada warga yang menviralkan jembatan ini di medsos bahwa pemdes Bunisari tidak Peduli.
Menurut Kades H. DEDI JUHAERI informasi itu benar, karena kepedulian Pemdes Bunisari, akhirnya menggunakan anggaran talangan untuk segera membangun jembatan tersebut.
“Alhamdulillah, jembatan penghubung dua Desa ini sudah selesai dibangun dan sudah bisa digunakan oleh warga di dua Desa, yaitu Desa Bunisari dan Desa Ciwalen,” sebut Kades H. DEDI JUHAERI kepada para crew media pada saat melihat secara langsung kondisi jembatan tersebut.
Diketahui bahwa, jembatan tersebut mengalami kerusakan akibat musim hujan, dikarenakan selokan/ kali tersebut sering meluap/ tersumbat karena banyaknya warga yang membuang sampah sembarangan keselokan/ kali menyebabkan badan jembatan tergerus dan rusak tetapi sudah dibahas di musdes untuk pembangunan tahun anggaran 2025.
“Saya selaku Kepala Desa Bunisari menghimbau untuk para warga di dua Desa untuk tidak membuang sampah sembarangan di selokan, dikali atau di sungai yang akan mengakibatkan aliran air tersumbat, sehingga menyebabkan air meluap dan akibat lain banyaknya sampah sanitasi air menjadi tidak bersih atau tidak sehat,” pungkasnya. (Abah Agus).