JAKARTA || Bedanews.com – Anggota Komisi I DPR RI, Junico Siahaan menyoroti minimnya alokasi belanja iklan Pemerintah (redKementerian, Lembaga dan Pemda) ke media lokal maupun nasional. Namun, sebagian besar anggaran belanja iklan justru mengalir ke platform digital global (Google, Meta, youtube, netflix dll). Kondisi tersebut mengancam keberlangsungan media nasional dan local yang selama ini turut menopang ekosistem informasi publik di Indonesia.
“Ada indikasi hampir sekitar Rp5 triliun belanja iklan kementerian dan lembaga itu, 85 persennya adanya di platform. Bayangkan kalau itu bisa ada di TV-TV lokal, TV-TV nasional, lalu dibagi secara proporsional melalui TADIS (Tata Distribusi Iklan Siaran). Saya sudah mencoba beberapa kali berkomunikasi dengan Ibu Menteri, belum dapat kesempatan untuk menyampaikan ini. Bagaimana kalau TADIS ini diaktifkan supaya TV-TV punya minimum lah. Ada pembagian lagi proporsional dan paling tidak memperpanjang dulu nih “nafas” kawan-kawan di Industri TV Nasional dan Lokal,” ungkap Nico, begitu Junico biasa disapa, saat kunjungan kerja Panja RUU Penyiaran Komisi I DPR RI ke Bandung, Jawa Barat, Rabu (24/9).