Bandung, BEDAnews
Pemerintah dan DPRD Jawa Barat, nampaknya telah ditinggalkan oleh bupati dan walikota yang ada di Provinsi Jawa Barat ini. Dari 27 Kabupaten Kota di Jawa Barat, hanya beberapa orang saja yang menghadiri peringatan hari jadi Jawa Barat di antaranya Walikota Sukabumi dan Bupati Bandung Dadang Naser yang menerima penghargaan LKS tripartite.
Hal ini nampak sekali saat ketua DPRD Jabar Irfan Surnagara yang memimpin rapat paripurna Istimewa DPRD Jabar dan mengabsen pejabat bupati/walikota, hanya beberapa pejabat bupati/walikota yang menghadiri, serta kursi undangan bupati walikota pun nampak kosong.
Dalam Rapat paripurna Istimewa DPRD Jabar yang masih berlangsung di gedung lama DPRD Jabar, Senin (19/8) ini dihadiri seluruh Muspida tingkat provinsi Jawa Barat, pejabat Oraganisasi Perangkat Daerah (OPD) dan para teladan tingkat jabar.
Ketua DPRD Jabar dalam pengantar sidangnya berharap Jabar menjadi provinsi yang maju serta dapat menciptakan kesejahteraan bagi seluruh masyarakatnya, tidak hanya secara fisik saja tetapi bagaimana membangun masyarakat Jabar seutuhnya.
Sementara pakar sejarawan jabar dari Unpad dan ketua Tim Penetapan Hari Jadi Jabar, Prof. Dr. Nina Herlina Lubis, menanggapi banyaknya pejabat walikota dan bupati yang tidak menghadiri Hut Jabar ini merasakan keprihatinannya. "Sangat prihatin dengan kondisi sekarang ini, bahkan Walikota Bandung, Dada Rosada dan Wakilnya, Ayi Vivanda sebagai tuan rumah tidak menampakkan batang hidungnya," katanya.
Dijelaskan Nina, otonomi daerah memunculkan raja-raja kecil di daerah. Para bupati dan para walikota tidak lagi mempunyai kepedulian dan patuh pada pemerintah Provinsi maupun Pusat, jika hal ini terus berjalan, dikhawatirkan akan muncul lagi sifat-sifat kedaerahan yang berdampak pada perpecahan antar daerah. Harusnya Pemprov Jabar tegas mengantisipasi masalah ini, katanya. (hermanto)










