*Perempuan di era Pra-Islam*
Sejarawan Inggris, Sue Blundell dalam bukunya “Women in Ancient Greece” menulis, pada masa Yunani, kaum lelaki menganggap perempuan sebagai sumber bencana dan penyakit. Perempuan diposisikan sebagai makhluk yang paling rendah. Mereka menganggap perempuan sebagai kotoran, budak, atau barang dagangan.
Sementara itu, Thomas A. J. McGinn dalam buku “Prostitution, Sexuality, and the Law in Ancient Rome” menyatakan, dalam peradaban Romawi, perempuan berada di bawah kekuasaan ayahnya. Setelah menikah, kekuasaan tersebut beralih ke suami yang boleh menjual, mengusir, menganiaya, bahkan membunuhnya.
Di era Mesir kuno, kelahiran anak perempuan dianggap sebagai aib dan tanda sial, seperti terjadi di masyarakat Arab jahiliyah sehingga terdapat tradisi mengubur hidup-hidup bayi perempuan karena malu.